Lima hal yang perlu Anda ketahui terkait kunjungan Raja Salman

Dari
pangeran-pangeran Arab yang banyak dibicarakan netizen, hingga rencana
demo mendesak Raja Arab Saudi mengampuni tenaga kerja Indonesia (TKI)
yang terancam hukuman mati, inilah beberapa hal yang perlu Anda ketahui
terkait kunjungan Raja Salman ke Indonesia.
Angka-angka fantastis
Bilangan-bilangan fantastis terus bermunculan menjelang kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia.Seperti yang disampaikan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Raja berusia 81 tahun itu datang dengan membawa "kira-kira 1.500 orang, termasuk 10 menteri, dan 25 pangeran."

Ketujuh pesawat itu adalah dua unit Boeing 777, satu Boeing 747 SP, satu Boeing 747-300, satu Boeing 747-400, sebuah pesawat Boeing 757 dan satu unit persawat Hercules.
- Mengharap keuntungan hubungan ekonomi Saudi-Indonesia
- Pengamanan Raja Salman: Berapa jumlah polisi yang diturunkan?
Kedatangan ke Indonesia ini juga bisa disebut bersejarah karena inilah untuk pertama kalinya raja Arab berkunjung ke Indonesia dalam 47 tahun terakhir.

Pangeran Arab yang digandrungi
Ketika informasi bahwa kedatangan Raja Salman akan diiringi dengan kehadiran 25 orang pangeran Arab Saudi, netizen menyambutnya riuh.Setidaknya ada 4.700 cuitan yang menyebut "pangeran Arab" dalam tujuh hari terakhir menjelang kedatangan pangeran Arab ke Indonesia. Sebagian besar memuji-muji ketampanan mereka.

Sementara dengan menggunakan Instagram, akun @santiyusnita1207 berujar, "Ternyataaaa.. Bukan cuma di negeri dongeng ada pangeran tampan.. Cup ah yang tengah paling kanan.."

Salah satu pangeran yang fotonya kerap diunggah di media sosial adalah Mohammad bin Salman Al Saud. Pangeran yang juga merupakan wakil-dua perdana menteri Arab Saudi ini aktif di Instagram dengan akun @special_royal dan memiliki lebih dari 16.000 pengikut.
Unggahan Mohammad bin Salman di Instagram, sudah ramai dengan komentar netizen dari Indonesia yang mengucapkan 'selamat datang' di Indonesia.
Keuntungan ekonomi bagi siapa?
Salah satu yang digembar-gemborkan terkait kedatangan Raja Salman ini adalah keuntungan yang akan dibawanya secara ekonomi bagi Indonesia.Delegasi dari negara kaya minyak itu diperkirakan akan melakukan penanaman modal di Indonesia sebesar US$25 miliar atau Rp333 triliun.

Dengan peran sektor minyak yang mencapai separuh dari total nilai ekonomi Arab Saudi, pertumbuhan ekonomi negara di Timur Tengah ini pun meranggas dari 9,96% pada 2011 menjadi 1% tahun lalu.
Salah satunya dengan rencana menjual saham perusahaan minyaknya, Aramco.

Pelesir ke Bali, pantai ditutup?
Meskipun agenda 'utama' Raja Salman di Indonesia adalah bertemu Presiden Joko Widodo, tetapi mayoritas hari yang dihabiskan rombongannya adalah di Bali, yaitu enam hari."Tujuan (Raja Salman ke Bali) hanya untuk menikmati keindahan alam Bali. Tidak ada tujuan lain," ungkap Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Osama Bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi, Selasa (28/02).

"Kita juga tidak akan (meminta untuk) menutup tempat-tempat (wisata) di Bali. Semuanya akan berjalan dengan normal. Kita juga berkomitmen dengan Indonesia untuk tidak mengganggu kegiatan masyarakat secara umum," tutur Osama, seperti yang disampaikan penerjemahnya, Ahmad Jamaludin.

Tidak hanya itu, sebanyak 360 mobil mewah merk Toyota Alphard dan Mercedes Benz, serta 20 bus dan 45 truk, juga telah dipesan untuk mengangkut 1.500 anggota rombongan Raja Salman selama di Bali.

Protes untuk TKI
Namun, di tengah gegap gempita kedatangan Raja Salman organisasi buruh Migrant Care meminta Presiden Joko Widodo menjadikan momen pertemuan ini untuk meminta Raja Arab Saudi memaafkan TKI yang terancam hukuman mati."Saya berharap Pak Jokowi memintakan ampun untuk mereka sehingga buruh migran Indonesia yang divonis, agar tidak dieksekusi mati," ungkap Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah kepada BBC Indonesia.

Dia juga mengingatkan pertemuan ini selayaknya dimanfaatkan pemerintahan Indonesia agar Arab Saudi memperbaiki sistem ketenagakerjaannya sehingga bisa memperlakukan TKI "dengan lebih adil."

Saat ini Indonesia sedang menerapkan moratorium pengiriman TKI ke Arab Saudi. Namun, Anis mengklaim sepanjang Mei 2015 hingga akhir 2016, "masih ada 2.864 pembantu rumah tangga yang dikirim dengan visa umroh, dll," pungkasnya.
thankyou udah liat entri terbaru saya :)
semoga bermanfaat
sumber klik disni
No comments:
Post a Comment